Jumat, 23 April 2010 at 21.35 |  
Hari ini gue mengalami sebuah kekalahan yang menyakitkan udah lumayan lama gue gak mengalami kekalahan yang bikin dada sesek kayak gini. Satu yang gue sadari, kekalahan itu terlalu menyesakkan buat gue karena gue sendiri gak bisa mengalahkan diri gue, emosi gue, egoisme gue. And it's suck. Pikiran-pikiran gue bilang "aaah coba tadi gue......" dan masih banyak lagi penyesalan-penyesalan yang ter ngiang2 di otak gue.

Yeah, kekalahan memang menyakitkan apalagi ketika semuanya bergantung sama sesuatu, dan sesuatu itu tidak berjalan sesuai keinginan.

Gue pernah ngalamin berbagai macam kekalahan ada kalanya gue bisa menerima kekalahan itu. kekalahan memang macem-macem jenisnya, tapi judulnya sama : kalah, gagal, loser. Dan pahit.

Banyak orang bilang, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. sampai sekarang gue masih belum bisa membuktikan itu. Kalah yaaa kalah Titik.

Pernah gue ngalamin kekalahan yang sangat amat menyesakkan. Sampai sekarang kenangan itu belum bisa gue hapus dari ingatan gue. Memang gue ga berencana untuk ngapus memori tentang itu. gue rasa sakitnya berasal dari hati dan pikiran gue sendiri. Saat itu kayaknya semua pikiran gue udah tertutupi sama yang namanya kesedihan gue menyesali semua yang gue lakuin itu.

Gue terus menerus berpikir, bahwa hari ini, gue kalah sama diri gue sendiri dan itu menyakitkan tapi gue bukan pecundang

Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang. Sedangkan, pemenang tidak berbicara apa yang akan dilakukannya bila ia menang, tetapi tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah. gue ga akan menyerah sampai disini, hari ini gue emang kalah.

Bangkit dan berjuang untuk mewujudkan mimpi itu, berusaha lagi. Apapun hasilnya nanti, itu semua tergantung usaha kita dan gue memang orang yang lebih mengutamakan sebuah proses ketimbang hasil.

Buat gue, ini semua adalah lesson of life. Klise ya ha ha ha. Tapi ya emang itu kok yang gue rasain. Kekalahan bukan menimbulkan "keputusasaan", tapi justru memunculkan sebuah "inspirasi".

seperti kata Albert Einstein “ Imajinasi jauh lebih penting dari pada pengetahuan ”.
( Imagination is more important than knowledge)
><-><//~ Danan Chronicle Labelitos

0 orang ngomel:

...............................................................................................................................................

Visit the Site